KECOAK MUSA PARADICIACA
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MUSA
PARADICIACA KAKECO
(PISANG
BAKAR KACANG KEJU DAN COKLAT)
TROBOSAN
BARU PENGOLAHAN BUAH PISANG DENGAN TREND
MASA KINI
Disusun oleh :
Nama Ketua Kelompok : Pani Aswin /A1D011024/2011
Anggota Kelompok :
1.
Edi Suryono /A1D011007/2011
2. Ria Okvilia /A1D01100/2011
3.
Achmad Dwiyanto /A1D011005/2011
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2011
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1.
Judul Kegiatan : Musa Paraciaca Kakeco (Pisang Bakar Kacang Keju dan Coklat)
2.
Bidang
Kegiatan : PKMK
3.
Bidang
Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( )
MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( √ ) Sosial Ekonomi ( ) Humanoria
( ) Pendidikan
4.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Pani Aswin
b. NIM :
A1D1011024
c. Fakultas//Program Studi : FKIP
d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
e. Alamat Rumah
dan No.Telp/hp : Jalan Kenanga Rt 10 Rw 2
no 7b Nusa Indah, Bengkulu
f. Alamat email : Azswinpani@yahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana
Kegiatan : 3 orang
6. Dosen
Pendamping
a. Nama :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No.Telp :
7. Biaya Kegiatan
Total
a. DIKTI :
2.195.000
b. Sumber Lain : -
8. Jangka Waktu
Pelaksana : 3 bulan
Menyetujui
Kepala
Jurusan P.Biologi
Drs.Abas, M.Pd
NIP. 196411151991031003
A. Judul
Program
Musa Paradiaciaca Kecoak (Keju, Coklat,
dan Kacang ) sebagai usaha penambahan uang kas Himabio Universitas Bengkulu
B. Latar
Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber
daya alamnya. Pisang adalah salah satunya, disetiap daerah Indonesia bisa kita
temukan tananam yang mempunyai bahasa latin musa
paradiciaca. Tanaman ini sudah banyak di olah menjadi berbagai macam aneka
makanan, seperti keriping pisang, selai, molen, pisang goreng dan masih banyak
lagi.
Organisasi adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan, visi, dan misi yang sama. Dalam organisasi tentu terdapat
program kerja yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Program-program kerja ini tentunya memerlukan dana dalam pelaksanaannya. Banyak
sekali program-program kerja yang tidak terlaksana akibat terkendalanya dana
sebagai faktor pendukung utama suksesnya suatu program kerja. Dalam organisasi
Himpunan Mahasiswa biologi FKIP Universitas Bengkulu program kerja biasanya
sudah dijadwalkan dan sudah diperkirakan masalah dana yang diperlukan untuk
melaksanakan satu per satu program yang akan dilaksanakan. Program-program yang
ada di Himabio tentunya akan menambah wawasan bagi mahasiswa yang tergabung di
dalamnya, misalkan program pelatihan dalm penulisan karya tulis dan program
kreasi mahasiswa yang biasa disingkat dengan PLKTI dan PKM. Program ini bertujuan
agar mahasiswa biologi yang mempunyai bakat menulis dapat menyalurkan
ide-idenya dan mengikuti lomba-lomba yang ada di universitas. Program seperti
ini tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit, misalnya transport pemateri,
konsumsi, perlengkapan, dan sertifikat peserta.
Pada umumny dana yang ada di Himabio berasal
dari fakultas dan penyebaran proposal kepada dinas-dinas yang terkait. Proposal
yang di sebar sangat jarang sekali di kabulkan, oleh karena itu proposal tidak
dapat dijadika sebagai sumber pemasukan dana yang utama begitu juga dengan
fakultas. Hibahan dana dari fakultas hanya cukup untuk beberapa acara saja,
akan tetapi Himabio tidak hanya mempunyai satu atau dua program kerja.
Oleh karena itu, sebagai anggota dari himabio
dan mahasiswa yang kreatif maka seharusnya mencari alternatif lain sebagai
cadangan dalam mencari sumber dana yang akan digunakan dalam setiap kegiatan.
Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah
adalah salah sabtu pilahan. Seperti yang telah dijelaskan tentang salah satu
jenis tanaman yaitu pisang (Musa
paradiciaca)yang dapat tumbuh di berbagai
daerah Indonesia. Di Bengkulu, pisang sangat mudah ditemukan, bahkan
beberapa warga menjadikan pisang sebagai penopang kehidupan dengan berkebun
pisang. Pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai makanan.
.Harga pisang mentah pun sangat rendah dan
begitu juga dengan pisang yang sudah matang. Selama ini pisang hanya diolah
menjadi pisang goreng, melon, keripik pisang, dan pisang rebus dan lain-lain.
Masyarakat sudah terbiasa dengan olahan semacam
itu, tentunya harus ada perbaharuan atau kratifitas yang lain sehingga
pisang lebih mempunyai nilai ekonomis yang lebih dan diminati oleh
masyarakat.
Kecoak Musa
Paradiciaca adalah terobosan baru sebagai kreatifitas pengolahan
pisang selanjutnya. Kata “Kecoak” adalah
singkatan dari keju, coklat dan kacang
sedangkan Musa paraciaca adalah nama
laitin dari pisang. Jadi “Kecoak Musa paradiciaca” adalah pisang bakar yang
berisikan keju, coklat dan kacang.
Melalui program kreatifitas ini, diharapkan dapat dirintis usaha
pengolahan pisang “Kecoak Musa paradiciaca” sebagai olahan pisang kyang
mengikuti trend makanan masa kini. Kecoak Musa Paradiciaca
diharapakan menjadi salah-satu kuliner yang ada di Universitas Bengkulu atau
pun provinsi Bengkulu.
C.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan,
dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu:
1.
Bagaimana cara pengolaahan
Kecoak Musa Paradiciaca ( Pisang Keju, Coklat dan Kacang).
2.
Bagaimana prospek bisnis Kecoak
Musa Paradiciaca ( Pisang Keju, Coklat dan Kacang) di kampus Universitas
Bengkulu maupun di luar.
D. Tujuan Program
Tujuan dari
pelaksanaan Program Kreativitas MahasiswKewirausahaan (PKMK) ini adalah:
1.
Mengetahui
cara pengolahan Kecoak Musa Paradiciaca ( Pisang Keju, Coklat dan Kacang).
2.
Mengetahui
prospek bisnis Kecoak Musa Paradiciaca ( Pisang Keju,
Coklat dan Kacang) di kampus Universitas Bengkulu maupun di luar.
E. Luaran Yang Diharapkan
Dihasilkan
produk Kecoak Musa Paradiciaca ( Pisang Keju, Coklat dan Kacang) yang unik dan
manarik sebagai kuliner
Universitas Bengkulu.
F.
Kegunaan Program
1.
Menciptakan
kreasi baru dalam pengolahan pisang di Bengkulu
2.
Memberikan
manfaat berupa semakin bertambahnya kemampuan dan pengalaman mahasiswa pelaksana
PKMK dalam berwirausaha dan menciptakan peluang usaha sebagai bekal mahasiswa
menghadapi dunia kerja.
3.
Meningkatkan
kesejahteraan mahasiswa pelaksana PKMK khususnya, dan masyarakat umumnya.
4.
Membantu
pendanaan setiap kegiatan yang diadakan oleh Himabio.
G.
Gambaran Umum Rencana Bisnis
g.1. Prospek Bisnis Kecoak Musa
Paradiciaca (Pisang Keju, Coklat, dan Kacang)
Dahulu kala nenek moyang kita sudah mengenal
tumbuhsn pisang yang bernama latin Musa
paradiciac. Sekarang pisang sudah menjadi buah-buahan yang terus hadir
dimeja makan sebagai pencuci. Buah pisang kaya dengan vitamin sehingga sangat
bagus bagi tubuh karena digunakan sebagai anti body untuk menangkal penyakit
masuk kedalam tubuh ini. Akan tetapi jika
buah pisang hanya sebagai buah pencuci mulut saja tidaklah efisien rasanya.
Sekarang, masyarakat
sudah bisa memanfaatkan buah pisang lebih dari sebagai buah pencuci mulut saja.
Masyarakat telah mengkreasikan buah pisang dengan kreasi mereka masing-masing
seperti salai, keripik pisang, kolak pisang, pisang melon, pisang goreng dan
masih banyak lagi. Dengan kreasi ini, masyarakat dapat menjadikan buah pisang
sebagai usaha rumahan, misalkan keripik pisang. Jika sedang bulan ramadhan,
buah pisang di sulap menjadi kolak sebagai makanan sewaktu berbuka dan ini
mempunyai nilai ekonomisnya.
Melihat ini, buah pisang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Maka
prospek bisnis yang dimiliki oleh program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
(PKM-K) ini cukup besar. Apa lagi ide yang ditawarkan sangat unik dan menarik
sehingga dapat menarik pelanggan. Kecoak Musa Paradiciaca sebagai nama produk
yang aneh membuat orang-orang penasaran dan keingintahuan, mungkin orang-orang akan
mengira ini adalah makanan yang berbahan kecoak padahal kenyatanya kata “Kecoak”
adalah singkatan dari Keju, Coklat, dan Kacang, sedangkan Musa paradiciaca
adalah nama latin dari buah pisang. Dengan hal-hal yang mendukung prospek
bisnis ini, seperti yang telah di ceritakan di atas maka produk ini mudah untuk
dipromosikan dan dipasarkan baik di lingkungan Universitas Bengkulu maupun
masyarakat.
Untuk strategi pemasaran,
adalah mengantiksipasi adanya pesaing. Pesaing dalam usaha ini adalah pengusaha
kecil menengah kebawah seperti penjual roti bakar dan lain-lain. Setelah
mengevaluasi pesaing utama, haruslah melakukan promosi yang berlkala baik dari
mulut kemulut, dan situs jejaring sosial, dan promosi melalui pemasaran
langsung atau pembukaan stand.
g.2. Aspek Permodalan
modal usaha yang
dibutuhkan dalam PKMK, untuk meningkatkan kreasi kuliner Kecoak Musa Paradiciaca adalah modal biaya
produksi pembuatan Kecoak Musa Paradiciaca, dimana termasuk di dalamnya adalah biaya pembelian
bahan habis pakai, biaya pembelian peralatan, biaya promosi dan pemasaran
produk dan sebagainya.
g.3. Aspek Manajemen
Tenaga kerja
yang dibutuhkan dari usaha produksi ini adalah sebanyak lima orang
mahasiswa pengusul PKMK sendiri,
dosen pendamping dman mitra kerja seperti pengumpul pisang dan cheese dan
chocolate shop.
g.4. Aspek Teknis (Produksi)
g.4.1. Bahan
Bahan
yang digunkan terdiri atas dari bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku
terdiri atas pisang yang sudah matang, keju,kacang dan coklat, juga plastic
alumuniun poil. Bahan penolong berupa kayu bakar, batok kelapa dan lain-lain
yang bisa didapat di sekitar lingkungan kita.
g.4.2.
Kapasitas Produksi
Pengembangan usaha
pengolan buah pisang Kecoak Musa Paracadiciaca digolongkan usaha menengah
kebawah. Produksi yang dilakukan berdasarkan modal yang ada. Dalam perencanaan,
kapasitas produksi setiap hari sebanyak 30 buah, karena dalam masa pengenalan
produk maka produksi yang dilakukan sekedarnya saja dan jika sudah buming atau
terkenal maka akan dilakuka produksi yang lebih besar lagi.
Dalam satu Kecoak Musa Paradiciaca / 1 pcs dibutuhkan
pisang 1 buah, parutan keju, parutan coklat, dan kacang mede. Dalam pembakaran
dibutuhkan arang dan tempat pembakaran jika mempromosikan pada saat pemeran
kuliner. Dalam produksinya, dibuat tiga macam Kecoak Musa Paradiciaca, yaitu:
coklat kacang, kacang keju, special (keju, coklat dan kacang).
Kesempatan untuk
melakukan peningkatan kapasitas produksi atau meningkatkan skala usaha ke
tingkat lebih tinggi terbuka lebar, karena selain menawarkan produk yang unik,
pembeli juga dapat merequest sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
g.5.
Aspek Pemasaran
g.5.1. Konsumen
Konsumen
utama yang diharapkan adalah mahasiswa UNIB serta masyarakat Bengkulu. Secara khusus pemasaran untuk tahap awal
akan dilakukan pada lokasi yang dekat dengan tempat produksi sehingga dalam hal
ini konsumen awal adalah dimulai dari mahasiswa dan dosen di UNIB dan kampus
lainnya, siswa-siswa sekolah di sekitar lokasi produksi, serta masyarakat umum
yang berada di lingkungan sekitar tempat produksi.
g.5.2.
Area Pemasaran
Daerah yang dipilih sebagai area pemasaran
adalah tempat-tempat yang banyak dan sering dikunjungi oleh calon konsumen.
Prioritas awal adalah daerah di sekitar lokasi produksi karena cenderung lebih
dekat dan mudah. Selanjutnya adalah tempat-tempat seperti toko pakaian dan butik.
Untuk tahap lanjut, akan dibuat brosur, katalog produk, dan pemasaran secara
online. Jika kondisinya memungkinkan akan dilakukan ekspansi pemasaran ke
tempat atau daerah di luar kota Bengkulu.
g.5.3.
Harga Penjualan
Harga yang ditawarkan
beragam, karena pengolahan buah pisang ini mempunyai tiga macam kriteria. Untuk
coklat kacang dijual dengan harga 5000/pcs, kacang keju dijual dengan harga
5000/pcs, dan special (keju, coklat, dan kacang) dijual dengan harga 7000/pcs.
g.5.4 Sistem Pemasaran
pemasaran dilakukan di lingkungan UNIB dan
sekitarnya terlebih dahulu. Ini adalah tahapan awalnya kerena masi dalam
promosi. Jika Kecoa Musa Paradiciaca sudah dikenal dan menjadi pembicaraan maka
akan dilakukan peningkatan produksi.
g.6.
Aspek Keuangan
g.6.1.
Biaya Produksi
Biaya produksi dihitung dengan menggunakan
asumsi harga bahan baku pembuatan Kecoak Musa Paradiciaca disesuaikan dengan harga pasaran
yang berlaku di Kota Bengkulu.
Rincian
biaya produksi Kecoa Musa Paradiciaca adalah sebagai berikut:
1. Biaya Pembelian bahan habis pakai
2. Biaya Pembelian peralatan
3. Biaya pemasaran produk
4. Biaya lain-lain
5.
Total Biaya Produksi Kecoa Musa Paradiciaca adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian Total Biaya Produksi Kecoa Musa Paradiciaca.
No
|
Jenis Biaya
|
Biaya (Rp.,-)
|
1
|
Biaya pembelian
bahan habis pakai
|
|
2
|
Biaya pembelian
peralatan
|
|
3
|
Biaya pemasaran
produk
|
|
4
|
Biaya ATK dan
lain-lain
|
|
Jumlah
|
|
H. Metode Pelaksanaan Program
Metode pelaksanaan program kreativitas
mahasiswa ini melalui beberapa prosedur sebagai berikut:
1.
Konsultasi
dengan dosen pembimbing mengenai PKM bidang kewirausahan ini
2.
Melalui
riset pemasaran
3.
Mempersiapkan
tempat, peralatan dan perlengkapan
4.
Melakukan
kegiatan produksi
5.
Merintis
jaringan pemasaran
6.
Mengevaluasi
program, membuat dan menyusun rencana tindak lanjut
7.
Membuat
laporan dan rencana ke depan
Proses kegiatan pembuatan Kecoa Musa
Paradiciaca dapat dilihat pada diagram berikut :
|
Setelah proses
pembuatan Kecoak Musa
Paradiciaca dilakukan maka
tahapan selanjutnya adalah membangun jaringan pemasaran. Tahapan ini merupakan
salah satu tahapan penting dalam proses produksi karena menentukan minat
konsumen dalam membeli, menarik dan uniknya suatu produk yang akan dijual akan
meningkatkan daya tarik konsumen.
Proses pemasaran dimulai dengan tahapan
promosi. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah pengenalan atau promosi
produk Kecoak Musa
Paradiciaca kepada
para calon konsumen dengan menjual Kecoak Musa
Paradiciaca dengan harga promosi kepada masyarakat di daerah pusat keramaian disertai dengan
pembagian brosur yang berisi gambar-gambar produk Kecoa Musa Paradiciaca.
Diharapkan dengan cara tersebut maka produk ini akan lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
I Jadwal
Kegiatan Program
No
|
Kegiatan
|
Bulan
I
|
Bulan
II
|
Bulan
III
|
Bulan
IV
|
||||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1
|
Konsultasi Pembimbing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Riset Market
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penyiapan Tempat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Melakukan Kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Merintis jaringan
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Evaluasi program
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Membuat laporan dan
rencana ke depan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K. Rancangan Biaya
k.1 Biaya Pembelian Bahan Habis Pakai
Tabel 2. Rincian
Biaya Pembelian Bahan Habis Pakai
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
(Rp ,-)
|
Total Harga
(Rp ,-)
|
1
|
Pisang Panjang
|
100
|
2000
|
200.000
|
2
|
Coklat batangan
|
5
|
50.000
|
250.000
|
3
|
Keju batang
|
5
|
60.000
|
300.000
|
4
|
Kacang Mede
|
4 kg
|
20.000
|
80.000
|
|
Jumlah
|
|
|
830.000
|
k.2 Biaya Pembelian Peralatan
Tabel
3. Rincian Pembelian Peralatan
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
Harga Satuan
(Rp ,-)
|
Total Harga (Rp ,-)
|
1
|
Alumuniun poil
|
5 gulung
|
40.000
|
200.000
|
2
|
Tempat pemanggang
|
1
|
300.000
|
300.000
|
3
|
Piring
|
1 lusin
|
40.000
|
40.000
|
4
|
Kotak kue
|
200
|
1.500
|
300.000
|
5
|
Plastik
|
5 bungkus
|
5000
|
25.000
|
6
|
Arang
|
1 karung
|
50.000
|
50.000
|
|
Jumlah
|
|
|
865.000
|
siip
BalasHapus