Jejak Pani Aswin

Berhimpun, Berbagi Dan Bakarya Hari ini beberapa mahasiswa aktif dan alumni dari Pendidikan Biologi berkumpul di suatu ruang, Aula Dekanat FKIP. Tempat ini menjadi saksi pertemuan dari beberapa manusia luar biasa untuk membuat janji timbul duntuk memajukan pendidikan  indonesia, khususnya Bengkulu... Cerita masa lalu, kenangan demi kenangan di ungkap kembali dalam acara ini. Tawa canda timbul dari semuanya, cerita itu begitu seru dan  mengasyikan .

Nah kawan, ini cerita saya selanjutnya. Udah tahu kan lokasinya ini di daerah apa?? ya anak SD juga pada tahu kalo ada air yang berombak adalah PANTAI, hehehe.. Sepotong Episode : SE kali ini bercerita tentang perjalan saya dan kawan kawan kelas Biologi 2011 ke suatu pantai di Bengkulu bagian utara... oke nama pantainya adalah pantai SUNGAI SUCI, keren kan, mungkin kalo kita mandi di sana daki daki dan kuman kuman semuanya pada lenyap,, :D Kalo ditempuh dengan motor hanya memakan waktu tidak labih dari 45 menit, kalo lebih cepat bisa, tetapi gak nyampe ke pantai ini, ke rumah sakit terdekat.. jadi slow tapi pasti pasti aja, gak usah ngebut, ASAL CEPAT SAMPAI ... bedanya apa ya hehehe kalo kawan kawan mau kesini, kalaian harus mengrocek biaya sebesar 4000, untuk karcis masuk dan parkir motor... akan tetapi jangan kuwatir rasa rugi udah mengeluarkan uang itu akan hilang oleh indahnya pemandangan yang tersaji,, hamparan padang ilalang dan rapatnya pohon kelapa serta angin pant

SE: Sepotomg Episode Beberapa bulan lalu, saya sempat menjadi peserta pertukaran mahasiswa di kota Solo, Surakarta, Jawa Tengah. Momen ini sekaligus saya manfaat kan untuk mencari bebarapa jenis tanaman yang saya sukai, seperti Nephentes (kantong semar), Helianthus annus (bunga matahari), teratai ( lottus). Akan tetapi, dua dari tiga tumbuhan tersebut tidak dapat saya dapatkan di pasar tanaman.  Selidik punya selidik, setelah bertanya dengan pak sholeh (tukang angkot), saya mendapatkan informasi bahwa, saya bisa mendapatkan biji bunga matahari di pasar burung. Singkat cerita, di pasar burung saya menemukan salah satu tokoh burung yang menjual biji bunga matahari.  Dan inilah foto dari biji matahari tersebut.  Sepulang dari solo, langsung saya mempersiapkan lahan yang tidak begitu luas di kebun biologi (tempat pratikum dan nongkrong mahasiswa biologi S1 FKIP UNIB).  Dan setelah beberapa bulan kemudian, akhirnya munculnya si Kuning Mungil dari sela-sela daun.

Persahabatan di bangun oleh kebersamaan...... Foto ini di ambil saat perkemahan sabtu malam minggu, di air terjun Batu roto...kerkap Bengkulu Utara. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, melewati perkebunan dan hutan liar, dan mengalami insiden "tersesat" karena pemandu jalan @joko saryanto dan @ pani aswin (aku), lupa akan jalan yang di tempuh. Pada perjalanan kali ini, anggota kami tidak langkap. di himpunan mahasiswa biologi 2011 memiliki 9 laki laki : Joko saryanto, pani aswin, muhazili, ihsan jayadi, achmad fansyuri, achmad dwiyanto, febrandi ekananda, edi suryono, dan sura edi amin. dan yang tidak ikut dalam perjalanan ini adalah sura edi amin. Dengan melakukan perjalanan ini, kami dapat mengenali karakter dari masing-masing sahabat. Karakter yang paling tampak di perjalan adalah @febrandi eka nanda.... suka mengeluh, mudah panik , gampang terpropokasi... hehehe sepanjang jalan kerjanya mengeluh... yaa gimana lagi itu adalah per

Kali ini SE (sepotong episode) , bercerita tentang perjalanan bebarapa pemuda, mendaki sebuah bukit yang sudah erupsi (bukit kaba). Dengan ketinggian lebih kurang 1935 MDPL... Perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 2 jam itu telah membuat cerita-cerita diantara mereka. Memang bukan sebuah perjalanan rekreasi, tetapi merupakan PERJALANAN HATI. Langkah Pertama di awali dengan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ... (dengan nama ALLAH yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang) HATI yang tabah dan kuatlah yang akan terus bertahan, dan terus mengayunkan tangannya dan melangkahkan kakinya, membuang jauh keegoisan mereka, menumbuhakan rasa kebersamaan, menciptakan suasana nyaman. hingga pada akhirnya  puncak itu di taklukan. perjalanan ini membawa mereka mengatahui sebuah arti perjuangan. Sebuah tekad bulat memakasa otot lurik terus berkontraksi, mulut selalu meneriakan kata-kata penyemangat diri serta sahabat yang selalu mendorong dari belakang, menunggu keterlambatan dan mengejar ketertinggalan