Jejakku di Sebelat, Pusat Pelatihan Gajah Bengkulu

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke pusat pelatihan gajah (PLG) di Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara, provinsi Bengkulu. Awalnya aku hanya mendapatkan informasi tentang PLG di Sebelat dari internet dan belum banyak mengetahui tentang objek wisata alam tersebut. Aku sangat berharap dapat berkunjung PLG sejak masih SMA hingga Allah mentakdirkan kaki ini dapat menginjak tanah sebelat bersama adik-adik tingkat pendidikan Biologi Universitas Bengkulu (UNIB). Sungguh hal yang luar biasa pengalaman-pengalaman selama perjalanan, hingga sesampainya di lokasi nan eksotis ini.

Aku ingin menceritakan pada awal ini mengenai perjalanan ku menuju PLG Sebelat. Cerita dimulai dari sebuah pembicaraan dengan Dosen pengampuh mata kuliah Zoologi Vertebrata di ruanganya, beliau mengatakan akan mengadakan kuliah lapangan tentang mamalia di PLG Sebelat. begitu senangnya aku mendengar hal tersebut, karena mimpi ku untuk menginjakan kaki di Sebelat akan tercapai jika mengikuti kegiatan ini. Rencana ku sudah matang bahwa minggu ke tiga pada bulan Desember 2015 ini untuk pergi kesana dengan mengajak beberapa adik tingkat yang kebetulan akan mengadakan kuliah lapangan disana. Akhinya kami bersepakat pada hari kamis pagi tanggal 24 Desember 2015 dan berkumpul di gerbang UNIB.

Adik adik tingkat yang ikut larut dalam cerita ini yaitu Acep, Lafil, Ahwi dan Ridwan. Ke empat - empatnya memiliki karakter masing masing yang sangat unik jika di bahas, tetapi mungkin untuk saat ini hanya sedikit keseruan yang akan di ceritakan :). Menurutku mereka sedang mendalami karakter satu sama lain saat ini, dan keakraban serta rasa persaudaraan mereka kian erat waktu ke waktu. Aku berpikir jika ini adalah moment yang sangat tepat untuk membuat mereka semakin akrab dan memahami karakter masing-masing, seperti yang aku lakukan saat bersama WNA (klub cowok biologi 2011) .

Kami akhirnya memulai perjalanan panjang ini, aku melihat jarum jam tangan ku menunjukan pukul 10.45 yang artinya kami akan tiba di lokasi 3-4 jam kemudian. Dari kota Bengkulu kita memerlukan waktu 3-4 jam dengan menggunakan sepeda motor atau 5-6 jam dengan mobil untuk mencapai PLG.

Perjalan ku diwarnai beberapa cerita yang mungkin menarik jika aku uraikan dalam tulisan ini. Cerita pertama dalam perjalanan menuju PLG ini datang dari adik tingkat ku bernama ahwi, dia sangat gemar menggoda perempuan yang melintas berlawan arah denganya sepanjang perjalanan. Hampir perempuan yang cukup cantik langsung saja dia goda dengan siulan atau lambaian tangannya. Timbul kelucuan saat perempuan perempuan yang dia goda memberikan balasan dengan bermuka masam. Acep, Lafil dan Ridwan langsung melontarkan ejekan khas, yaitu memanggil Ahwi dengan panggilan "CUPAK-CUPAK". Lantas semuanya tertawa di atas motor masing-masing. ^^

Kejadian yang cukup lucu menurutku adalah, saat motor yang dikendarai oleh Lafil dan Ridwan masuk kedalam lobang  yang cukup dalam di tengah-tangah jalan raya. begitu dalamnya lobang itu, hampir semua ban motor mereka masuk kedalam lobang penuh dengan air. Saat kejadian aku berada tepat di belakang dan mendengar persis teriakan mereka karena kaget "Woiiiiiiiiiii". Untungnya, walaupun dalam motor tetap melaju dan keluar lobang, tetapi celana bagian bawah Lafil dan Ridwan basah kuyub.

Kami memasuki kawasan kebun karet dan pohon pinus yang sangat indah sekali. Apalagi di sebalah kiri jalan dentuman obak dan birunya laut mengiri perjalann ini. Tiba-tiba aku melihat Lafil dan Ridwan terjatuh di tanjakan setelah melewati sebuah jembatan. Ternyata, ban bagian belakangan motor yang dikendarai lafil tergenlincir karena banyak krikil kecil di aspal jalan. Lafil mengalami lecet kecil di bagian kaki bawah dan lutut, celana yang digunakannya pun berlobang. begitu juga dengan sarung tangan yang ia gunakan. Motor mengalami pecah pada bagian lampu sen. Ahwi juga hampir saja celaka, motor yang ia gunakan sedikit lagi masuk ke siring jalan karena ban belakangan motornya sangat licin. Kami akhirnya memutuskan akan beristirahat di rumah makan terdekat.

Lafil memberitahu bahwa sebentar lagi akan rumah makan yang menyediakan nasi soto ayam murah. Kami akhirnya beristrahat disana dan memesan makanan. Setelah selesai kami menghabiskan uang Rp. 100.000 untuk membayar seluruh makanan yang dimakan. Katanya murah tapi kok cuman nasi soto ayam 5 porsi, es teh 5   gelas, keripik tempe 1 buah, bakso telur 1 buah harus membayar sebesar itu. Setelah ini kami pun beristirahat di sebuah masjid dan menunaikan sholat zuhur berjamaah kemudian melanjutkan perjalanan kembali selesai sholat.

Akhirnya, kami tiba di persimpangan lokasi PLG yang ditandai dengan patung gajah yang kokoh di tengah persimpangan. "Tour Guide" kami adalah Lafil, tetapi dia sendiri belum pernah ke lokasi PLG hanya mengetahui hingga batas patung gajah yang kami sama-sama lihat. Dia lantas bertanya kepada seorang ibu di sebuah warung tentang berapa lama menuju lokasi PLG. Ibu itu mengatakan bahwa 20 menit lagi akan sampai pada tujuan. Kami pun sangat bersemangat, karena dari keterangan lafil, untuk mencapai tujuan butuh waktu 1 jam lebih, tetapi ibu itu mengatakan hanya 20 menit saja. Setelah 20 menit kemudian, kami belum sampai ke lokasi PLG dan merasa bingung. Ridwan bertanya kepada seorang pemuda, lalu pemuda itu mengatakan " kalian lurus saja, nanti ada simpang ke kiri, kira-kira 1 jam lagi". mendengar keterangan dari pemuda itu, kami langsung lemas karena maras di tipu oleh sang ibu warung-warung.  Dan kami melanjutkan perjalan, mamasuki daerah perkebunan sawit dengan kondisi jalan yang rusak. 1 jam berlalu kami belum juga tiba di lokasi, sehingga kami kembali bertanya kepada warga. Seorang bapak mengatakan kepada kami " sedikit lagi dek, lurus saja ". Kami pun merasa tertipu untuk kedua kalinya. Kami menyimpulkan kata- kata "sedikit lagi " itu bukan berarti sudah dekat, tetapi harapan yang enggan datang -datanga alias PHP.

Dan akhirnya aku persambahkan, inilah PLG yang kami maksudkan kan ^^

Bersama gajah sebelat




Tim Surve 



Sebelat, Bengkulu Utara


Gajah Sebelat 




Aku menantikan jejak jejak yang lain ^^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AIR TERJUN PACITAN, UNIT 4, BENGKULU UTARA

Bunga di Tepi Jurang

Kantong Semar (Nepenthes) Kota Bengkulu