"Marah Menjadi Sayang" karenan Iman

Dari Cerita Ustad Andi Hidayat, ini adalah Kisah Teman beliau di karawang 
Suatu saat, Teman Ustad Andi ini pulang dari pekerjaan, mengetok pintu, mengucapkan salam. Lalu istrinya keluar, mencium tangan suaminya itu. Istrinya sedang memasak ternyata, lalu di minta istrinya untuk membuatkan pengganjal perut. Kondisi saat itu, letih merasa lapar dan pusing akan pekerjaan tadi.
 Lalu istrinya membuatkan mie instan, karena kurang fokus, garam 1 sendok yang untuk masakan masuk ke dalam mie instan yang dibuat. Kemudian diantarkan mie tersebut oleh istrinya, dan berkata “ini pa di makan dulu mie nya”.

Bisa di bayangkan, kondisi saat itu ? saat letih bercampur rasa lapar dan pusing karena pekerjaan lalu disajikan semangkok mie dengan rasa 1 sendok garam. Kira kira jika kita di posisi suaminya, apa yang di perbuat ?


Iman itu merubah marah menjadi sayang. Setelah selesai suapan pertama, teman ustad andi itu memanggil istrinya, “ma, kesini dulu” istrinya segera menghampiri, lalu berkata “ada apa pa?” kemudian suaminya itu berkata “ma, papa kepirikan udah lama kita tidak makan berdua, ayok kita makan berdua” duduk istrinya itu disamping suaminya itu, lalu suaminya berkata kembali “ma, papa ingin menyuapi mama”. Ketika sadar akan kesalahan yang dibuatnya, langsung istri tersebut menangis dan meminta maaf serta ingin mencium kaki suaminya. Tetapi, yang terjadi adalah teman ustad andi ini berkata “ma, kok kamu minta maaf, kamu gak salah aku hanya ingin kita makan berdua seraya senyuman manis di wajah untuk istrinya yng sedang berlinang air mata penyesalan”

akhirnya, momen saat itu memunculkan momen-momen romantis setelahnya, mereka bercerita satu dengan yang lain, dan akhirnya masak bersama-sama.

Jika, suatu keluarga di bungkus dengan tarbiyah (pendidikan) islam, Insya Allah rasa marah berubah menjadi sayang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga di Tepi Jurang

AIR TERJUN PACITAN, UNIT 4, BENGKULU UTARA

Air Terjun Datar Lebar, Bengkulu Tengah